Puspa Arumsari lolos ke final dalam kategori tunggal putri di kelas seni dengan skor 465. Dia mengalahkan pesilat dari Thailand, Singapura dan Brunei Darussalam di grup B.
Pesilat asal Thailand, Salini Mamu berada di posisi kedua dengan skor 459, posisi ketiga pesilat Singapura Nurzuhairah Mohamad Yazid drnganyskor 441 dan posisi keempat dipegang oleh Norkeyermah Haji Raya pesilat Brunei dengan skor 437.
Di grup A tunggal putri kelas seni, pesilat asal Laos, Tunee Vilaysack juga memperoleh skor tertinggi, yakni 455. Tunee mengalahkan pesilat asal Vietnam, Filipina dan Malaysia.
Pesilat asal Vietnam Thi Binh Voung berada di posisi kedua dengan memperoleh skor 447, pesilat Filipina Cherry May Regalado di posisi ketiga dengan skor yang sama 447, dan posisi keempat pesilat Malaysia, Norshahirah Ratius dengan skot 440.
Pelatih pencak silat Indonesia, Tulus Priyadi mengaku bersyukur anak asuhnya lolos ke final. "Skor yang diperoleh oleh Puspa, saya kira sudah maksimal sesuai dengan harapan saya," katanya.
Baca juga: Pelatih silat Indonesia harap atlet tidak lengah
Dalam pertandingan final nanti, lanjut Tulus, akan ada strategi lain yang akan dikeluarkan.
Ia berharap para atlet pencak silat kelas seni bisa mengeluarkan kemampuan dan tekniknya secara maksimal, sehingga memperoleh nilai yang tinggi. "Masing-masing ada tingkat kesulitan, baik itu menggunakan tangan kosong, toya maupun golok. Namun, saya tekankan agar semua atlet memaksimal teknik yang ada dan tidak melemah," ucapnya.
Baca juga: Dua pesilat Indonesia bertanding di perempat final
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018
No comments:
Post a Comment