Wakil Sekretaris Jenderal Golkar, Sarmuji. Foto: MI/Immanuel
Jakarta: Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Sarmudji menilai pernyataan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan soal utang pemerintah menyesatkan. Ia membantah pemerintah saat ini tak mampu membayar utang yang telah jatuh tempo.
"Memang utang tidak sepenuhnya warisan masa lalu, tetapi yang disampaikan Pak Zulkifli Hasan bahwa jumlah utang sudah di luar kemampuan negara untuk membayar itu sangat menyesatkan," kata Sarmudji saat dihubungi Medcom.id, Selasa, 21 Agustus 2018.
Sarmudji mengatakan pernyataan Zulkifli seolah-olah memposisikan negara dalam keadaan darurat. Sehingga, pemerintah disebut tak memilki kemampuan membayar utang. "Itu memosisikan negara kita dalam keadaan bangkrut," ujarnya.
Baca: Ketua MPR: Tidak Ada Kemerdekaan Dalam Kemiskinan
Sarmudji menuding Zulkifli Hasan seolah tutup mata soal prestasi pemerintahan Joko Widodo saat ini. Padahal, sejumlah lembaga pemeringkat internasional menempatkan Indonesia sebagai negara layak investasi.
"Negara kita saat ini justru dalam posisi yang terus tumbuh dan dipercaya dunia internasional. Buktinya lembaga pemeringkat utang memberikan nilai Indonesia layak investasi," jelasnya.
Sebelumnya, Zulkifli menuding penjelasan Menteri Keuangan soal pembayaran utang pemerintah menyesatkan. Menurut Zulkifli, ada penjelasan yang keliru dari Sri Mulyani seperti yang diunggah di akun pribadinya.
"Yang menyesatkan itu Menteri Keuangan bukan ketua MPR. Ini MPR dan DPR lembaga politik, bukan lembaga sosial, ini lembaga politik. jadi ngomong politik, ini tempatnya," kata Zulkifli di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin 20 Agustus 2018.
Menurut Zulkifli, Sri Mulyani sendiri yang menyatakan jumlah utang jatuh tempo mencapai Rp409 triliun rupiah. Sri Mulyani mengatakan jumlah ini membebani anggaran pemerintah pada 2019.
(YDH)
No comments:
Post a Comment