"Upaya mempercepat perbaikan rumah terus dilakukan. BNPB sudah mengajukan tambahan anggaran ke Kementerian Keuangan untuk bantuan perbaikan rumah," kata Sutopo melalui pesan tertulis di Jakarta, Rabu.
Sutopo mengatakan di beberapa tempat terdampak gempa telah dibangun 20 unit rumah contoh dengan teknologi tahan gempa Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).
Untuk membantu percepatan pemulihan rehabilitasi dan rekonstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mengerahkan 400 insinyur.
"Saat ini masih dilakukan rekrutmen 135 orang tenaga fasilitator pendamping. Perbaikan perumahan dan permukiman akan dikerjakan masyarakat dengan menggunakan pola Rehabilitasi dan Rekonstruksi Permukiman Berbasis Komunitas atau Rekompak," jelas Sutopo.
Menurut Sutopo, pola tersebut telah berhasil diterapkan setelag bencana gempa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 2006, setelah letusan Gunung Merapi 2010, setelag gempa Pidie Jaya 2016 dan lainnya.
Sementara itu, perbaikan darurat fasilitas umum seperti pasar, sekolah, puskesmas dan perkantoran juga dilakukan agar kegiatan masyarakat dapat segera berjalan kembali.
Sebagian masyarakat telah kembali melakukan kegiatan di pasar, ladang, kebun dan lahan pertaniannya. Meskipun tinggal di pengungsian atau tenda pada malam hari, saat siang hari mereka tetap bekerja.
Baca juga: Aman, Gubernur NTB persilakan wisatawan ke Lombok-Sumbawa
Baca juga: Mensos: rehabilitasi rekonstruksi Lombok selesai Agustus 2019
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2018
No comments:
Post a Comment