Kedatangan tokoh politik usia muda itu disambut teriakan histeris oleh para mahasiswa dan dosen, terutama yang perempuan. Banyak di antara mereka berebutan ingin swafoto dengan laki-laki pecinta olahraga itu.
Saat meminta izin untuk membuka jas hitam sebelum menyampaikan materi. "Karena panas boleh buka jas yah," kata dia. "Permintaan" itu disambut teriakan histeris kembali oleh para mahasiswa.
Sebagai awal materi dia pun membacakan pantun. Demikian pantun itu:
Diribut runduklah padi dicupak datuk tumenggung.
Hidup kalau tidak berbudi duduk tegak jadi canggung.
Tegak rumah karena sendi runtuh sendi rumah binasa.
Sendi bangsa ialah budi runtuh budi runtuhlah bangsa".
Materi kuliah umum yang dia sampaikan tentang kewirausahaan, terutama mengenai pengalaman dia saat mulai berbisnis dengan tiga karyawan dan saat ini sudah mencapai 30.000 orang di Indonesia.
"Kalian benar-benar keren, OK OCE kece di sini sebagai kaum milenial semua kece. Ini antusias saya terkesan saat pertama jadi mahasiswa baru. Merantau kuliah di negeri orang, saya lihat harapan terpancar di mata kalian," kata dia. Anak laki-laki pengusaha nasional, Mien Uno, ini kuliah di Amerika Serikat.
Dia menjelaskan memulai kecil dengan etos kerja 4 As yang dibagikannya untuk mencapai sukses. Adapun 4 As itu yakni kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.
"Terinspirasi juga oleh yang ada di sekitar dan melahirkan gerakan OK OCE. Di setiap pelosok akan ada pusat kewirausahaan, saya bermimpi di seluruh Indonesia ada. Sehingga masalah ekonomi bisa terselesaikan," kata dia.
Gerakan One Kecamatan One Center Entrepreneurship (OK OCE), dimana satu kecamatan ada satu pusat kewirausahaan yang sudah diterapkan di Jakarta dengan jumlah peserta mencapai 50.000
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2018
No comments:
Post a Comment