Terdapat 20 Balkondes yang disponsori oleh badan usaha milik negara (BUMN) di 20 desa di Kecamatan Borobudur itu.
Ke-20 Balkondes itu adalah Balkondes Bigaran (disponspori Taman Wisata Candi), Balkondes Borobudur (Taman Wisata Candi), Balkondes Bumiharjo (Pembangunan Perumahan), Balkondes Candirejo (Semen Indonesia), Balkondes Giripurno (Taman Wisata Candi), Balkondes Giritengah (Jasaraharja).
Kemudian Balkondes Kembanglimus (Patrajasa), Balkondes Karanganyar (Bank BTN), Balkondes Karangrejo (PGN), Balkondes Kebonsari (Hutama Karya), Balkondes Kenalan (Bank Mandiri), Balkondes Majaksingi Desa Singkober (Jasamarga), Balkondes "The Gade Village" Ngargogondo (Pegadaian).
Selanjutnya Balkondes Ngadiharjo (PLN), Balkondes Sambeng (Patra Jasa), Balkondes Duta Menor Desa Tanjungsari (Bank BRI), Balkondes Tegalarum (Angkasa Pura II), Balkondes Tuksongo (Telkom), Balkondes Wanurejo (Bank BNI), dan Balkondes Wringinputih (Pertamina).
Untuk apa para perempuan dari belasan negara itu diperkenalkan dengan Balkondes?
Adalah Menteri BUMN Rini Soemarno yang memperkenalkan dan mengajak para delegasi acara yang diselenggarakan oleh ICW, Kongres Perempuan Indonesia (Kowani), dan didukung penuh oleh Kementerian BUMN dan 35 BUMN termasuk Perum LKBN Antara, itu.
Rini Soemarno memperkenalkan Balkondes sebagai program Kementerian BUMN dan sejumlah BUMN dalam usaha meningkatkan perekonomian masyarakat desa di sekitar area Taman Wisata Candi Borobudur.
Rini menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Borobudur dan berkeliling ke desa-desa di sekitar area Candi Borobudur, melihat masyarakat pada umumnya masih miskin padahal di daerah itu memiliki peninggalan yang sungguh indah dan orang dari seluruh dunia datang menyaksikan Borobudur sebagai salah satu keajaiban dunia.
"Bagaimana mungkin masyarakat di sekitarnya tidak mendapatkan manfaat," kata Rini.
Berangkat dari hal tersebut, akhirnya sejak dua tahun lalu BUMN membuat fasilitas pemondokan atau "homestay" di desa-desa tersebut sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan.
Berbagai pemondokan dibangun dan dikelola oleh BUMN itu
Dengan demikian, turis lokal maupun asing dapat singgah di pemondokan dan merasakan suasana desa yang dekat dengan Candi Borobudur, sehingga masyarakat mendapatkan manfaat dari kunjungan wisatawan itu.
"Mereka tentu bisa mendapatkan pemasukan. Hingga saat ini, masyarakat di desa sekitar Candi Borobudur terus melakukan perbaikan," jelasnya.
Terdapat sekitar 200 kamar di fasilitas "homestay". Para wisatawan dapat menikmati suasana di sana dengan berbagai kegiatan perekonomian desa yang khas sehingga berbagai produknya dapat dibeli.
Balkondes juga merupakan sebuah program bentukan BUMN yang dimanfaatkan sebagai sebuah etalase bagi perekonomian daerah.
Balkondes memberikan ruang bagi pemerintah desa maupun masyarakat untuk mengembangkan potensi ekonomi yang ada di desa, dan pengembangan produk unggulan desa.
BUMN mendirikan Balkondes sebagai sebuah bentuk dukungan untuk menggenjot kunjungan wisatawan di Indonesia, sejalan dengan program yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.
Melalui Balkondes, masyarakat khususnya desa, akan dipersiapkan untuk menyambut serta memberikan pelayanan maksimal bagi para wisatawan yang datang ke daerahnya.
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ini diharapkan akan memberikan dampak positif pada perbaikan ekonomi masyarakat sekitar.
Kegiatan ini akan mempromosikan dan destinasi wisata di sekitar Borobudur.
Wisatawan lokal dan internasional dapat menginap di pemondokan dan menikmati suasana pedesaan sekaligus aktif dalam konservasi lingkungan melalui pengelolaan potensi ekonomi, warisan budaya, dan tradisi serta ekowisata (ecotourism) di Balkondes.
Wakil Ketua Pelayanan Balkondes Panca Rudolf Sarangu mengatakan bahwa pembangunan Balkondes ini merupakan bukti kontribusi BUMN hadir untuk negeri.
Kunjungan delegasi Sidang Umum ke-35 ICW itu akan memberikan kesan tersendiri karena tidak dapat ditemui di negara mereka dan kehadiran para delegasi asing itu dapat menginspirasi tumbuhnya kewirausahaan dan bisnis di sekitar Balkondes.
Misalnya berbagai produk kerajinan gerabah hasil para perajin perempuan di Dusun Klipoh, Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, yang telah berlangsung turun temurun, dapat berkembang lebih pesat.
Apalagi kerajinan gerabah Klipoh sebagai salah satu wujud produk ekonomi dan kearifan lokal yang memperkuat kepariwisataan Candi Borobudur.
Gerabah Klipoh sebagai hasil kepandaian turun temurun tangan-tangan para perempuan dusun setempat, telah menjadi ikon kepariwisataan kawasan Candi Borobudur.
Jejak perempuan pembuat gerabah terpatri di relief Candi Borobudur.
Oleh Budi Setiawanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2018
No comments:
Post a Comment