Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Foto: Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez.
Jakarta: Koalisi Indonesia Kerja (KIK) tak mempermasalahkan ijtima ulama II. Kubu pendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 menghormati ijtima ulama sebagai bagian dari kebebasan berpendapat.
"Menyampaikan aspirasi, memberikan dukungan kepada pasangan calon mana, itu kami hormati," kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) KIK Hasto Kristiyanto di kawasan Menteng, Senin, 17 September 2018.
Namun demikian, ia menegaskan Presiden Jokowi telah melakukan program-program keumatan. Alhasil, apa yang dilakukan bukan lagi dalam taraf janji, tetapi sudah diimplementasikan.
"Kerja konkret untuk rakyat dan itu berdasarkan aspirasi yang juga disampaikan oleh para tokoh-tokoh agama," kata Hasto.
Baca: Jokowi-Ma'ruf Didukung Ulama 'Betulan'
Dia mencontohkan penetapan Hari Santri setiap 22 Oktober. Peringatan itu, kata dia, satu napas dengan Hari Pahlawan pada 10 November 2018. Selain itu, Jokowi juga menggandeng ulama sebagai calon wakil presiden untuk menguatkan kepemimpinan.
Perpaduan Jokowi-Ma'ruf Amin, kata Hasto, sepenuhnya untuk menentukan arah yang baik bagi Indonesia. Hal ini juga menjadi salah satu poin yang akan diimplementasikan dalam Nawacita II nanti.
"Sehingga Nawacita II sebagai skala berkas program Pak Jokowi betul-betul menjawab apa yang diharapkan dari setiap segmen pemilih," kata Hasto.
(OGI)
No comments:
Post a Comment