Kepala SMP 22 Jakarta Barat Bahrudin di Jakarta pada Jumat mengatakan trafo listrik meledak sekitar pukul 11.00 WIB saat para siswa mengikuti jam pelajaran terakhir sekolah.
Kebakaran tersebut mengakibatkan ratusan siswa panik dan langsung dipulangkan ke rumah demi keselamatan mereka.
Baca juga: Gedung SD 11 pagi Tebet Timur Jakarta terbakar
"Memang sempat ada kepanikan dari para siswa, karena disini sudah penuh asap dan sudah sempat ada api kecil yang terlihat," ujar Bahrudin.
Petugas sekolah langsung berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) yang ada di sekolah. Kemudian petugas pemadam kebakaran melakukan pendinginan, jelasnya.
Bahrudin mengatakan, sebelum terjadi korsleting listrik yang mengakibatkan trafo meledak siang tadi, listrik di sekolah tersebut memang sudah sering turun.
"Dayanya 23 ribu watt, tapi sudah sering turun naik. Mungkin karena keberatan beban listrik yang dipakai, soalnya disini kita pakai AC semua," katanya.
Pihaknya juga sudah melaporkan kejadian ini pihak Perusahaan Listrik Negara untuk perbaikan dan pengecekan kembali instalasi listrik.
Sementara itu, trafo listrik yang terpasang dan terbakar di area sekolah itu sudah dipasangi garis polisi. Masih terdapat sejumlah ceceran air dan ember bekas digunakan untuk proses pendinginan.
Baca juga: Korban kebakaran Jatibunder khawatir anak tak lulus sekolah
Dihubungi secara terpisah, Kasie Pengendali Kebakaran Sudin Penanggulangan Kebakaran Kota Jakarta Barat Rompis Romli mengatakan sebanyak tiga mobil pemadam dikerahkan ke SMP 22 Jakarta.
"Kami mengerahkan tiga unit dan 12 personel. Pemadaman selesai tadi sekitar pukul 12.30 WIB," kata Rompis.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Taufik Ridwan
COPYRIGHT © ANTARA 2018
No comments:
Post a Comment