Juru Bicara PSI Jusuf Lakaseng.
Jakarta: Masyarakat dan para politikus diminta menyudahi konflik proses pemilihan calon wakil presiden yang telah berlalu. Politikus diajak mengedepankan politik membangun jelang Pilpres 2019.
"Sudahi kontroversi soal pemilihan Cawapres, janganlah kontestasi Pilpres seakan hanya pada level Cawapres. Padahal Capres-lah yang terpenting, karena konstitusi negara memberikan kewenangan tertinggi padanya sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan," kata juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Yusuf Lakaseng dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 16 Agustus 2018.
Menurut Yusuf, keterangan yang disampaikan Mahfud MD dalam acara salah satu tv swasta membuktikan dirinya negarawan yang layak menjadi teladan anak-anak muda.
"Mahfud MD menyadari penuh konsekuensi sebuah proses politik. Walaupun menurut PSI dan mungkin oleh sebagian besar rakyat Indonesia dia layak menjadi Cawapres mendampingi Jokowi, namun harus menerima kenyataan tidak dipilih. Dijalaninya kenyataan itu dengan ikhlas, lapang dada dan tetap rasional," ujarnya.
Yusuf mengungkapkan, Mahfud MD dan Kiai Ma'ruf Amin bukan pilihan antara yang baik dan buruk, tapi Presiden Joko Widodo harus memilih salah satua di antara dua putra bangsa yang baik.
"Pak Mahfud dan Kiai Ma'ruf orang baik, karena untuk seseorang yang menyandang gelar kiai di depan namanya ditambah dengan posisinya sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentu orang itu berada di level kualitas yang sangat baik," katanya.
Baca: Samawi: Jokowi-KH Ma'ruf Amin Harapan Umat
Menurut Jusuf, Jokowi sudah menentukan pilihan. Yusuf berharap publik tidak lagi mempermasalahkan proses pemilihan bakal calon wakil presiden.
"Jokowi yang paling tepat untuk menjabat Presiden untuk periode kedua kalinya. Bersih, merakyat dan membangun adalah kualitas pemimpin yang paling dibutuhkan bangsa ini untuk menjadi bangsa yang modern dan bahagia," ujarnya.
(FZN)
No comments:
Post a Comment