Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: MI/Panca.
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan dana bantuan untuk korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), tersedia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Bantuan itu disebut sebagai emergency reaksi.
"Selalu ada seperti itu. Kalau ada bencana, yang dilakukan adalah inventarisasi masalah kemanusiaan, jumlah korban dan menolong. Maka yang disebut reaksi pertama adalah emergency reaksi dari sisi kemanusiaan," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 6 Agustus 2018.
Menurut dia, pemberian bantuan melalui APBN sudah pernah dilakukan pemerintah saat musibah gempa di Yogyakarta dan Padang. Pemerintah, jelas dia, menginventarisasi bangunan yang rusak, baik rusak sedang, menengah, maupun berat.
"Kalau bangunan pemerintah tentu beda dengan bangunan komersial. Untuk bangunan rumah ada standar sendiri untuk skema kompensasi ke mereka," jelas dia.
Baca: 132 Gempa Susulan Terjadi di Lombok
Gempa berkekuatan 7 skala richter (SR) mengguncang Lombok, NTB pada Minggu 5 Agustus 2018, pukul 18.46 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada 132 gempa susulan terhitung sejak gempa 7 SR hingga Senin pukul 08.00 WIB.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga kini 91 orang tewas akibat gempa tersebut. Sementara itu, 299 orang mengalami luka-luka.
(FZN)
No comments:
Post a Comment