Laga yang digelar di Jakarta Concention Centre (JCC) Assembly Hall, Jakarta, Selasa, Hendi Hadiat yang turun di kelas -66 kg putra dipaksa menyerah dari lawannya Salem Mohammed Gamal dari Yaman dengan skor 0-1.
Hendi yang mengenakan pakaian hijau dipaksa menyerah dalam waktu singkat setelah mendapat bantingan dari lawannya dengan waktu kurang dari satu menit.
Atlet Kurash Indonesia lainnya Aprilianda Adhi Timur yang juga turun di kelas -66 putra ditempat yang sama juga harus memupus ambisinya melangkah kr babak selanjutnya setelah dipaksa menyerah dari lawannya Gaybulloev dari Uzbekistan dengan skor 0-2.
Meski kalah dan gagal melangkah ke babak 16 besar, Aprilianda Adhi Timur cukup diacungi jempol karena ia tidak kalah dengan mudah dari lawannya.
Sepanjang laga, ia mampu memberikan perlawanan sengit atas lawannya yang mencoba untuk mengunci dan membantingnya di atas matras.
Bahkan ia sempat memberikan perlawanan sengit dan cukup merepotkam lawan sebelum akhirnya harus menyerah dengan skor 0-2.
Dengan kegagalan Hendi Hadiat dan Aprilianda Adhi Timur Indonesia dipastikan gagal merebut medali di kelas -66 kg putra cabang olahraga kurash.
Namun harapan Indonesia untuk meraih medali masih terbuka dari 12 atlet lainnya yang masih belum berlaga hari ini.
Cabang olahraga Kurash digelar selama tiga hari yakni mulai 28 hingga 30 Agustus memperebutkan tujuh medali emas yang diikuti 167 atlet dari 23 negara,
Indonesia sendiri menurunkan 14 atlet terbaiknya yakni 6 putri dan 8 putra yang nantinya akan bermain di tujuh kelas berbeda.
Ke-14 atlet tersebut yakni Terry Kusumawardani Susanti (52 kg), Heka Maya Sari Sembiring (52 Kg), Siti Latifah (63 kg), Khasani Najmu Shifa (63 Kg), Szalsza Maulida, Marcelina Papara (78 Kg).
Kemudian Hendi Hadiat (66 kg), Aprilianda Adhi Timur (66 Kg), I Komang Adiarta, Bayu Febrian Rahman (81 Kg), Putu Adesta Wiradamungga (90 Kg), Muhammad Dhifa Alfais (+90), Billy Sugara (+90), Franklin Misionaris Kakalang (+90 Kg).
Baca juga: Tiga medali emas diperebutkan di cabang Kurash, atlet Indonesia siap tarung
Pewarta: Juraidi
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018
No comments:
Post a Comment