Demo driver taksi dan ojek online di Kantor Grab Indonesia, Gedung Lippo Kuningan, Jakarta Selatan. Foto: Medcom.ID/Fachri Audhia Hafiez
Jakarta: Kericuhan sempat terjadi kala massa yang tergabung dalam driver taksi dan ojek online menggelar unjuk rasa di Kantor Grab Indonesia, Gedung Lippo Kuningan, Jakarta Selatan. Memaksa merangsek, walhasil terjadi baku hantam antara polisi dengan pedemo.
Pantauan Medcom.ID, massa kembali memaksa masuk ke Gedung Lippo Kuningan pukul 16.58 WIB. Upaya mereka dihalau ratusan aparat Satuan Brigade Mobil (Sat Brimob) Kepolisian Daerah Metro Jaya. Pasukan Sat Brimob telah membuat barisan di pintu utama gedung.
Aksi baku hantam tak terhindarkan antarmassa dan kepolisian. Hingga kini suasana masih belum kondusif. Massa masih menuntut manajemen Grab Indonesia, dalam hal ini Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, untuk bertemu dengan mereka.
"Turun turun (manajemen Grab)," teriak massa dari halaman Gedung Lippo Kuningan, Senin, 10 September 2018.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Ja'far mengingatkan agar massa tetap kondusif dan tak melakukan aksi kontraproduktif.
"Silakan menyampaikan aspirasi, tetapi masalah keamanan menjadi nomor satu. Jangan mengganggu aktivitas masyarakat. Mereka harus bisa berkomitmen seperti itu," ucap Indra.
Pengemudi online yang terafiliasi dalam Gerakan Jabodetabek Bersatu menggelar unjuk rasa dengan tema Gerhana (Gerakan Hantam Aplikator Nakal) sejak tadi pagi. Mereka berkerumun di Kantor Grab Indonesia Gedung Lippo Kuningan, Jakarta Selatan.
Di sela aksi, mereka melakukan konvoi dari Jalan Kuningan Persada-Rasuna Said-Gedung Lippo Kuningan. Ada ribuan orang dengan perkiraan 350 mobil dan 100 motor hadir dalam unjuk rasa itu.
"Bentuk unjuk rasa orasi dan aksi damai. Peralatan yang kami bawa mobil komando, bendera, atribut dan spanduk," kata Humas Aksi, Dedi.
(UWA)
No comments:
Post a Comment