"TPG dan dana lainnya tetap diberikan. Guru tidak perlu khawatir," ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Supriano, di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan para guru tetap akan mendapatkan hak-hak mereka, karena dana mengendap atau Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) yang ada di daerah masih cukup untuk membayarkan tunjangan mereka sampai satu tahun ke depan.
Supriano menjelaskan yang dihentikan Kementerian Keuangan tersebut hanyalah tranfer uang dari Kemenkeu ke kas daerah.
"Pembayaran tunjangan guru tetap diberikan," jelas dia.
Langkahh tersebut bertujuan bertujuan untuk mencegah agar tidak terjadi kelebihan dana di dalam kas masing-masing daerah.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, menambahkan, alasan penghentian sementara transfer disebabkan daerah-daerah tersebut masih memiliki dana Silpa.
Pihaknya biasa meluncurkan surat rekomendasi kepada Kementerian Keuangan terkait kontrol dana transfer tunjangan guru.
"Pembayaran dibayar melalui dana sisa yang sudah ada di masing-masing wilayah tersebut," kata Didik.
Dalam surat rekomendasi penghentian bernomor 44471/A.A1.1/PR/2018 yang diajukan Kemendikbud kepada Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan disebutkan beberapa daerah yang belum masih memiliki dana silpa ketiga tunjangan di atas yaitu di antaranya Kabupaten Kalmana (Papua Barat), Kabupaten Maluku Barat Daya (Maluku), dan Kabupaten Yahukimo (Papua) untuk rekomendasi penghentian transfer TPG Semester I tahun 2018.
Baca juga: Mendikbud minta guru bersabar tunggu pencairan TPG
Baca juga: Presiden perintahkan tunjangan profesi guru dibayar tepat waktu
Pewarta: Indriani
Editor: Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA 2018
No comments:
Post a Comment