Menurut satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert, Pompeo berterima kasih kepada Mohammed bin Salman atas dukungan negaranya bagi kebutuhan stabilisasi bagian timur-laut Suriah, keterlibatannya dengan Pemerintah Irak, dan tawarannya untuk membantu Irak menangani kekurangan listrik dan airnya.
Kedua pejabat tersebut juga membahas dukungan mereka bagi gencatan senjata di Afghanistan sehubungan dengan mendekatnya Idul Adha, dan perdamaian yang lebih luas di Afghanistan.
Mereka juga mengkaji upaya untuk menyelesaikan konflik di Yaman dan topik lain kepentingan bersama.
Pada Sabtu pagi (11/8), Pompeo berbicara dengan Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland, ketika mereka membahas pertikaian antara Arab Saudi dan Kanada sehubungan dengan seruan Kanada bagi pembebasan pegiat hak asasi masyarakat sipil.
Saat pertikaian mengenai masalah itu dengan Arab Saudi meningkat, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pekan lalu mengatakan Kanada akan selalu mendukung hak asasi manusia.
Pertikaian diplomatik meletus setelah tweet dari Kementerian Luar Negeri Kanada yang mendesak Arab Saudi "agar segera membebaskan" perempuan pegiat hak asasi yang ditahan oleh Riyadh.
Sebagai tanggapan, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir mengesampingkan kemungkinan penengahan dan memperingatkan mengenai hukuman lebih lanjut terhadap Kanada.
Selama beberapa hari belakangan, Arab Saudi mengusir duta besar Kanada, membekukan perdagangan baru dan penanaman modal di Kanada, menarik ribuan mahasiswa yang didanai oleh Riyadh dari Kanada, dan mengumumkan pembekuan penerbangan pesawat Saudi Arabian Airlines ke dan dari Toronto.
Arab Saudi adalah mitra dagang terbesar ke-19 bagi Kanada dan sumber sebanyak 10 persen impor minyak mentah Kanada, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi. Perdagangan bilateral antara kedua negara berjumlah hampir empat miliar dolar Kanada (sebanyak tiga miliar dolar AS) setiap tahun.
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
COPYRIGHT © ANTARA 2018
No comments:
Post a Comment