Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti, Kemenristekdikti, Patdono Suwignjo, Medcom.id/Intan Yunelia
Jakarta: Kementerian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekditi) berencana mengurangi jumlah perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Ditargetkan, 1.000 perguruan tinggi akan akan dirampingkan melalui merger.
“Pak Menteri (Menristekdikti, Mohamad Nasir) itu inginnya tahun 2019 nanti jumlah PT yang di bawah Kemenristekdikti berkurang 1.000,” kata Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti, Patdono Suwignjo di gedung Kemenristekdikti, Jakarta, Selasa, 28 Agustus 2018.
Program pengurangan PT pun sudah mulai disosialisasikan. Perguruan tinggi yang memiliki program studi, dan mahasiswa yang minim diminta melebur dengan PT lainnya.
“Sekarang yang sedang dalam proses itu ada 200 PT, usulan untuk melakukan merger,” ucap Patdono.
Jumlah perguruan tinggi yang akan melakukan merger beragam. Tergantung kebutuhan untuk mengurangi jumlah perguruan tinggi.
“Ada yang tiga PT merger jadi satu. Ada yang empat PT merger jadi satu. Ada yang dua
PT merger jadi satu,” sebut Patdono.
Baca: 11 PTN-BH Rumuskan Kebijakan Baru Sikapi Disrupsi Teknologi
Namun, kata Patdono, masih ada beberapa kendala bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk melakukan merger. Karena banyak hal yang harus dipertimbangkan, baik dalam memilih rektor maupun anggaran PTS-nya.
“Ini masing-masing PTS yang merger, masih banyak yang mau merger tapi wait and
see,” tutur Patdono.
(CEU)
No comments:
Post a Comment