Jakarta: Koalisi Indonesia Kerja (KIK) memprioritaskan isu ekonomi, yang dijadikan medan adu gagasan dalam kampanye pemilihan presiden 2019. Presiden Joko Widodo pun dianggap punya banyak 'peluru' dalam hal ini.
"Pak Jokowi ini kan mengelola isu ekonomi negara yang kompleks, tetapi capaian-capaiannya sangat baik. Inflasi bisa ditekan, inflasi tinggi kan memiskinkan rakyat," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 13 Agustus 2018.
Menurut dia, Jokowi terbukti mampu mengelola ekonomi, baik skala nasional maupun internasional. Ada sembilan landasan ekonomi yang telah diciptakan eks Wali Kota Solo itu, termasuk pelayanan sosial. Semuanya, kata Hasto, berjalan baik di tengah dinamika ekonomi global.
"Kalau dibandingkan dengan pasangan Pak Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra), Pak Prabowo justru kan skala ekonominya masih level korporasi," kata Hasto.
Sekjen NasDem Johnny G Plate menambahkan soal situasi perekonomian saat ini, termasuk soal Lira, mata uang Turki. Menurut dia, situasi Indonesia tak akan sama dengan Turki, terutama jika melihat beberapa hal, seperti tata kelola utang negara.
"Tata kelola hutang kita yang dilakukan sekarang prudent, jauh di bawah 3 persen sesuai yang diperbolehkan UU," kata Plate.
Dia juga melihat Turki mengalami hambatan perdagangan dari Amerika. Ada pajak tambahan 20 persen untuk impor besi dan alumunium. Hal ini tak terjadi pada Indonesia.
Sementara itu, Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menyebut persiapan menghadapi isu ekonomi dilakukan karena politik identitas tak lagi relevan. Karding malah menyebut saingan terpaksa masuk ke ranah ekonomi, dan mengesampingkan ijtima ulama.
"Mestinya ijtima ulama itu didengarkan, kalau serius mengelola aspirasi umat," kata Karding.
Baca: Relawan Kalimantan Bersiap Kawal Jokowi-Ma’ruf Amin
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon melihat kondisi ekonomi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo banyak masalah. "Nah isu ekonomi ini adalah isu sehari-hari yang dirasakan oleh masyarakat," kata Fadli.
Fadli membantah isu ekonomi akan dijual oleh Gerindra saat kampanye. Namun, dia memastikan bakal menyelesaikan persoalan ekonomi yang menurut oposisi masih tidak diperhatikan serius oleh pemerintah.
"Sebenarnya bukan dijual, kita mau menyelesaikan isu ekonomi. Karena masalah kita ini bukan masalah perbedaan. Perbedaan, agama sudah selesai," ujar Fadli.
Menurut dia, pemerintah perlu punya strategi untuk mengintervensi masalah perekonomian nasional. "Sehingga seperti sekarang ini, non eksistensi (pemerintah). Eksistensinya tidak ada dirasakan kehadirannya," ucap Fadli.
(OGI)
http://news.metrotvnews.com/politik/gNQnpwab-jokowi-punya-banyak-peluru-di-isu-ekonomi
No comments:
Post a Comment