Pekanbaru: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi masih adanya titik panas atau hotspot di Provinsi Kepri. Meski sudah jauh berkurang, titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau masih terjadi di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sukisno mengatakan terdapat delapan titik panas di dua wilayah di Riau yakni di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dan Kabupaten Pelalawan. "Titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50% di Kabupaten Rohil sebanyak 7 titik, sedangkan di Pelalawan satu titik," ujar Sukisno, Kamis, 23 Agustus 2018.
"Delapan titik panas atau hotspot tersebut terdeteksi melalui pencitraan satelit Terra dan Aqua. Terbanyak ada di Kabupaten Rohil, Riau," ujar Sukisno. Adapun titik panas dengan tingkat kepercayaan atau level confidance di atas 70% yakni berjumlah lima titik. Semuanya berada di Kabupaten Rohil.
Selain di Provinsi Riau, titik panas juga terdeteksi di beberapa wilayah lainnya di Sumatera. Di Jambi misalnya, BMKG mendeksi 19 titik panas (hotspot) di wilayah ini. Provinsi Bengkulu satu titik panas, Bangka Belitung 12 titik panas, Lampung tiga titik panas, Kepri dua titik panas, dan Sumatera Selatan 16 titik panas.
Jumlah hotspot mengindikasikan adanya karhutla di Provinsi Riau, Kamis, 23 Agustus 2018, menurun drastis dibandingkan hari-hari sebelumnya. Sebelumnya, pada 18 Agustus 2018 lalu, jumlah titik panas di Riau mencapai 140 titik. Jumlah tersebut tersebar di beberapa kabupaten/kota.
Titik api terbanyak masih terpusat di wilayah pesisir Riau, seperti; Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kabupaten Bengkalis. Hotspot di wilayah Dumai bahkan mencapai 67 titik. Angka tersebut merupakan yang tertinggi dalam dua pekan terakhir di wilayah tersebut.
(ALB)
No comments:
Post a Comment